MERPATI POS

Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan. Merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi, dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama, sehingga surat yang disampaikan pasti sampai di tujuan atau sangat kecil kemungkinan surat tersebut nyasar. Merpati pos diberi makanan khusus berupa campuran kalium karbonat dan minyak ikan. Campuran tersebut berguna sebagai vitamin yang dapat membuat merpati menjadi kuat dan lebih mudah dilatih. Di Indonesia, rata-rata merpati pos adalah hasil perkawinan silang antara ras Yansson dan Delbar dari Belgia dengan ras unggulan lainnya.

SEJARAH

Metode komunikasi ini berasal dari orang-orang Persia kuno yang melatih burung merpati. Orang Romawi menggunakan merpati pos sebagai alat pengirim pesan kepada pasukan militer lebih dari 2000 tahun yang lalu. Frontinus mengatakan bahwa Julius Caesar menggunakan merpati pos sebagai pengirim pesan dalam kemenangannya melawan Galia. Orang Yunani memberitahukan nama pemenang olimpiade ke berbagai kota dengan menggunakan cara ini. Merpati pos pertama kali digunakan oleh seorang Sultan Baghdad yang bernama Nuruddin pada tahun 1146 untuk mengirimkan pesan di sekitar kerajaannya. Pada masa perang dunia pertama (1914-1918), merpati pos digunakan oleh pasukan perang Amerika sebagai media komunikasi. Merpati bernama Winkie NEHU 40. NS.1 (nfa6382) berjasa dalam penyelamatan seorang awak pasukan udara pada tahun 1942, sehingga pada tanggal 2 Desember 1943 burung tersebut mendapatkan penghargaan karena jasanya. Mengirimkan berita di saat kondisi sedang sulit. Seekor burung merpati jantan berwarna abu-abu yang bernama 139 DD 43 T pada tahun 1945 terbang melebihi seribu mil dalam 23 misi untuk menyampaikan selembar kertas berisi pesan penting. Burung merpati ini juga telah terbang sejauh 64 kilometer dalam waktu 50 menit dan berhasil menolong sekumpulan tentara perang yang sedang terjebak di tengah lautan karena kerusakan mesin kapal. Burung merpati betina yang bernama GI Joe USA43SC6390 sangat berjasa pada perang dunia kedua karena dapat menyelamatkan sekitar 100 nyawa tentara Amerika, sehingga mendapat penghargaan pada tahun 1946. Merpati tersebut terbang dengan cepat sejauh 20 mil dan membawa informasi tentang markas besar pasukan tentara Amerika akan diledakkan. Sebelum adanya telegram, cara berkomunikasi dengan menggunakan merpati ini sangat diandalkan bagi orang-orang pengguna saham dan orang keuangan. Perusahaan Belanda mendirikian sistem sipil dan militer di Jawa dan Sumatera sejak di awal abad ke-19, burung-burung diperoleh dari Baghdad. Pada tahun 1851, pria kelahiran Jerman (Paul Julius Reuter) membuka kantor di kota London yang menghubungkan pasar saham London dan Paris melalui Calais baru ke kabel. Reuter sebelumnya pernah menggunakan merpati untuk memberitahukan kenaikan harga saham antara Aachen dan Brussels, jasa yang dioperasikan selama satu tahun sampai perbedaan dengan telegram tertutupi. Detail dari dipekerjakannya merpati-merpati itu, selama pengepungan di Paris pada tahun 1870-1871 menggiring pada kebangkitan pelatihan merpati untuk tujuan militer. Banyak masyarakat diberdayakan untuk menjaga merpati dari kelas ini di semua kota-kota Eropa yang penting, dan saat ini banyak pemerintahan menciptakan sistem komunikasi untuk milter dengan merpati pos. Merpati pos telah terlatih dengan baik untuk bidang kemiliteran. Tujuannya berbalik atau berpindah ke angkatan laut untuk mengirimkan pesan ke paerairan terdekat.

CARA KERJA

Seekor merpati betina umumnya bertelur sebanyak dua butir. Telur tersebut dierami oleh merpati jantan dan betina secara bergantian. Anak burung merpati dapat terbang dalam jarak yang dekat pada usia 40 hari. Untuk menjadi merpati pos, merpati terlebih dahulu harus dilatih oleh pelatih khusus. Pelatihan baru dapat dilakukan untuk pada merpati yang berusia tujuh bulan.

Tiga hal yang harus dilatihkan kepada merpati pos adalah static, mobile, dan boomerang.

  1. Static : merpati mempelajari bagaimana cara mengenali perintah seseorang dalam suatu wilayah kecil.
  2. Mobile : merpati dilatih untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
  3. Boomerang : merpati diajarkan untuk mengirimkan dan mengembalikan pesan
Pos ini dipublikasikan di Random Tugas. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar